Pages

Sabtu, 28 Januari 2012

Semangatmu menggugahku


Umurmu kini tak lagi muda, namun pancaran semangat masih terpampang jelas di raut wajahmu
Kau hidup sendirian,keluargamu entah dimana, anakmu pergi meninggalkanmu
Apa kau menyerah ? tentu saja tidak
bermodalkan semangat, kau mengumpulkan sampah setiap harinya
Demi mendapatkan uang guna mengisi perutmu yang kosong.
Jangan menyerah, Tuhan punya jalan lain untukmu, suatu saat nanti.

Jumat, 27 Januari 2012

Hey, Apa kau tahu ?

Di tempat ini, aku masih sendiri. Jam di handphone ku sudah menunjukkan pukul 06.13 yang berarti sang surya sedang siap untuk membuka matanya. Ditemani oleh kicauan burung di pagi hari ini sepertinya sudah cukup untuk membuatku tersenyum.

Segelas kopi yang sepertinya masih setia menemaniku beserta dengan sebungkus rokok yang mulai menipis jumlahnya seiring berjalannya waktu, tak menyurutkan niatku untuk tetap bertahan di tempat ini. Ini bukan pertama kalinya aku berada dalam situasi seperti ini, sendirian dalam waktu ber jam-jam lamanya. Untuk kurun waktu dua tahun belakangan ini, aku sepertinya mulai bersahabat dengannya. Bersama-sama dengan tumpukan sampah yang berserakan diatas meja tempatku bercerita di pagi ini. Rasa kantuk pun seakan dengan sabarnya menunggu untuk menggodaku. Ia sepertinya sudah hapal dimana dan kapan ia harus datang. Memaksaku untuk mengistirahatkan tubuhku sejenak dari aktivitas yang kulakukan dan kembali bercumbu dengan mimpi-mimpi indah maupun burukku. Yaah, semoga itu bukan tentangmu lagi

Berada dalam keadaan seperti ini, seakan mengundangmu untuk melintas di pikiranku. Aku tak bisa menampik hal itu. Bahkan sudah menjadi rutinitas sehari-hari ku. Ya, aku menambahkan dirimu dalam what to do list ku. Aku selalu merasa, ada hal yang janggal saat aku tidak memikirkanmu dalam sehari. Aku merasa bahwa kau merupakan bagian penting dari imajinasi ku. Hey, apa kau tahu bahwa aku membuat tulisan ini saat sedang memikirkanmu ? Kau seolah-olah menjadi pemicu semangatku untuk menulis dan melakukan hal lainnya. Tetap menjaga eksistensi dirimu dalam kepalaku merupakan salah satu hal penting yang kulakukan setiap harinya. Sedangkan di satu sisi, aku juga mulai merasa agak sulit untuk mempertahankan dirimu. Untuk melawan banyaknya godaan yang datang dan pergi hampir setiap menit, tentu saja membutuhkan usaha yang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi sepertinya bukan itu hal yang ingin kubahas denganmu pagi ini. Aku ingin memberitahumu bagaimana aku jatuh hati padamu setiap harinya.
 
Memandangmu melalui selembar foto tidak akan pernah cukup bagiku untuk mengekspresikan semuanya. Terkadang muncul niat agar menghubungimu tapi tidak kulakukan. Kau tahu kenapa ? Aku tidak punya nomer ponselmu ! Haha. Mungkin kedengaran aneh bagi orang lain, tapi bagiku ini hal yang luar biasa. Bagaimana aku bisa berbicara denganmu sepuas hatiku namun tidak sampai di indera pendengaranmu. Memandangi kecantikan wajahmu tanpa pernah kau lihat. Mengagumi kesempurnaan tuhan hanya dengan melihatmu. Itu sudah cukup. Di dalam hatiku, aku selalu yakin bahwa kau adalah seorang malaikat tanpa sayap. Sebagai bukti bahwa Tuhan itu memang benar adanya dan mengirimmu ke bumi adalah salah satu bentuk kesempurnaanNya. Masih tergambar dengan jelas di kepalaku, bagaimana kau yang sangat taat menjalankan ibadah dalam kondisi apapun, membuatku semakin malu dengan diriku yang tidak bisa melakukan hal yang sama dengan yang kau lakukan.

Ini bukan pertama kalinya kujatuh cinta pada seseorang. Pernah kurasakan yang jauh lebih gila dan hebat dari yang kualami denganmu. Joker said " why so serious ?" karena hal itulah aku seakan tidak ingin membaginya dengan siapapun, termasuk dirimu dalam hal ini. Disamping alasan bahwa aku takut untuk bertukar pandang denganmu. Ketakutanku juga sebenarnya beralasan, karena aku hanya tidak ingin orang lain tahu bahwa aku tidak mampu bertumpu pada kedua kakiku jika pandangan kita bertemu.

Bukan pertama kali pula aku mendapat pertanyaan "kenapa tidak mengungkapkan langsung pada dirimu ?", "Apa kau takut?" ,"Kau ini lelaki atau bukan ?" ,"kau ini bodoh atau apa ? Mana ada orang yang tidak ingin cintanya berbalas ?". Ada kok, saya buktinya. Ayolah kawan, berbicara memang jauh lebih mudah daripada melakukan sesuatu. Kita ini bukan lagi anak kecil yang bisa berbuat seenaknya. Kita harus lebih bijak lagi dalam bertindak. Apa kau merasa tenang apabila kehadiranmu mengganggu kenyamanan orang lain ?. Bagiku, tentu saja jawabannya tidak. Mencintaimu dari sudut pandangku sendiri kurasa sudah cukup. Kau tidak perlu tahu siapa aku ini. Biarkanlah semuanya tetap seperti ini. Kalaupun suatu saat nanti kau mengetahui semuanya, semoga itu bukan dari mulutku. Karena sampai detik ini, aku masih berusaha untuk tidak kehilangan kendali akan semua ini. Semoga hal itu tidak akan pernah terjadi, selamanya...

Selasa, 24 Januari 2012

Maaf, Aku Takut

Aku berjalan di kegelapan, sangat pekat. Aku bahkan tidak yakin sedang menapak jalan yang seharusnya ku lalui.
Tenang sayang, tidak akan kubiarkan kegelapan dalam diriku menyelimuti jalanmu
 
Aku terbangun dari tidurku karena mengalami mimpi buruk, bahkan sangat buruk
Tenang sayang, tidak akan kubiarkan mimpi burukku mengganggu tidurmu

Hujan tak henti-hentinya mengguyur tempatmu berpijak
Tenang sayang, tidak akan kubiarkan hujan ini meredupkan cahayamu

Malam ini sangat dingin, tidak mungkin bertahan tanpa pakaian yang cukup tebal
Tenang sayang, tidak akan kubiarkan perasaan itu hinggap di kulit indahmu


Tenang sayang, aku tidak mungkin mengatakan semua itu di hadapanmu
Maaf, Aku hanya takut kehadiranku mengganggu hidupmu.

Hidup Abadi

   Memandang wajahmu tidak akan pernah cukup jika melalui sesuatu yang disebut dengan foto. Kuputar kembali ingatan ini untuk sekedar merasakan kembali sensasi sensasi yang pernah kita alami bersama. Bagaimana kita melakukan kebodohan yang sama hampir setiap harinya, bagaimana kita mengeluhkan tentang hidup yang terasa tidak adil pada saat itu. Bagaimana dengan mudahnya kita terjerumus oleh sesuatu yang kita anggap benar namun tidak pada anggapan masyarakat umum. Bagaimana kita mencoba lari dari kenyataan, bagaimana rasanya tidur beratapkan langit dengan selimut bertabur bintang. Dibangunkan oleh suara bising kendaraan yang menandakan bahwa pagi telah menjemput. Ah, serasa ingin ku ulangi lagi pengalaman itu bersamamu.

   Kucoba untuk merasakan kembali udara dingin yang menusuk kulit saat kita mencoba berangkat ke daerah pegunungan tanpa perlengkapan yang memadai, bagaimana kau menceritakan kepanikanmu saat tahu bahwa aku sempat menghilang selama beberapa jam dalam perjalanan menuju puncak gunung. Merasakan sakitnya buah tangan yang kau berikan saat tahu aku berkelahi dengan seseorang yang kau kenal karena masalah sepele. Mendengar rengekanmu jika kehabisan rokok adalah sebuah berkah untukku, karena itulah saat dimana aku bisa melihat wajahmu yang sebenarnya.

   Kuletakkan foto itu dalam kotak yang telah menyimpannya selama hampir dua tahun. "Biarlah kau hidup di dalam sana, abadilah dalam ingatanku, meskipun kini ragamu entah dimana, jiwamu tersesat entah kemana, kenangan ini akan selalu tersimpan rapi. Abadilah wahai saudara lawan jenis ku, maafkan diriku yang tidak pernah bisa menganggapmu sebagai seorang wanita biasa. Kau hanya terlalu tangguh untuk ukuran wanita seumuranmu. Berbahagia lah, aku masih bersamamu saat ini dan sampai saatnya tiba, dimana kita akan bersua kembali, tentu saja kita akan bercerita banyak tentang hidup ini", ucapku dalam hati seraya melangkah jauh meninggalkan tempat yang kita sebut sebagai "Rumah Idaman".


Minggu, 15 Mei 2011

From Cangke With Love





   Anda merasa sebagai pasangan paling sempurna di dunia ini ? ataukah Pasangan anda adalah segalanya untuk anda ? Bila anda mengatakan “ya” maka anda harus meninjau kembali pernyataan anda bila belum mendatangi pulau cangke. Lebih tepatnya di desa Mattiro dolangeng, kecamatan Liukang Tuppabiring, Kabupaten pangkep. Untuk datang ke tempat ini, anda harus naik perahu atau yang lebih dikenal dengan katinting. Anda bisa naik katinting dari pelabuhan Paotere, Makassar. Perjalanan kesana memakan waktu paling lama 3 jam dan paling cepat 2 jam, dengan membayar sekitar 20 s/d 30 ribu.


   Penghuni pulau Cangke hanya ada 3 orang, yaitu Daeng Abu, Istri dg. Abu yaitu Daeng Te’ne, dan Iparnya pak Kacong. Saat pertama kali melihat mereka, yang terlintas di kepalaku adalah mereka adalah potret kemiskinan rakyat Indonesia, namun ternyata perkiraanku salah. Mereka adalah potret kehidupan orang yang kaya, namun buakn dari segi materi. Meskipun hidup sederhana, tapi mereka masih mau berbagi dengan orang lain. Contohnya saat mereka pergi memancing, mereka memberikan enam ekor ikan kepada kami,itulah hal yang semakin membuatku terharu karena masih ada orang seperti mereka yang mau berbagi. Hal yang sangat kontras bila dibandingkan dengan kehidupan di perkotaan yang orang orang didalamnya saling berebut kekuasaan.


   Menurutku, Daeng Abu dan Istrinya merupakan pasangan paling romantis di dunia ini sebab mereka saling mengisi satu sama lain. Karena mata daeng Abu buta, istrinya yang jadi penunjuk jalan sekaligus mata baru baginya, begitupun sebaliknya, istrinya agak kurang peka dalam hal pendengaran maka Dg. Abu lah yang menjadi telinganya sekaligus penerjemah dari istrinya. Jika mereka sedang makan ikan contohnya, istrinya lah yang memilah milah daging dan membuang tulangnya, nanti setelah suaminya selesai makan baru isrinya makan. Dimana lagi kita dapat melihat pemandangan langka dan sangat romantis seperti ini ? mereka tidak romantis melalui perkataan, melainkan dari perbuatan. Istri Dg. Abu adalah bentuk dari kesetiaan seorang istri kepada suaminya. Saat suaminya terkena musibah, beliau masih setia mendampinginya hingga saat ini. Beda halnya dengan pasangan suami istri yang ada di kota kota besar, jangankan masalah kesetiaan, mungkin perasaan nya pun dapat kita pertanyakan.


   Mereka tinggal di Pulau Cangke sejak tahun 1972, atau sudah 39 tahun menetap disana. Mereka dikaruniai 6 orang anak, namun yang masih hidup hingga kini hanya satu orang, sedangkan yang lainnya telah kembali ke Sang Pencipta. Anaknya bekerja di Pulau Pala sebagai pembuat perahu sehingga dia jarang pulang untuk menjenguk orang tuanya. Dg Abu sudah banyak mengalami pengalaman buruk sejak menetap disana, mulai dari perampok sampai dengan pemerintah yang pelan pelan ingin mengusirnya dari tempat itu. Alasannya karena Pulau cangke menyimpan banyak hasil laut yang bila dijual dapat mencapai harga jutaan. Namun Beliau tetap sabar dan setia menjaga tempat itu dari penjarah kekayaan laut. Saat ini telah dibangun tempat penangkaran telur penyu oleh pemerintah, namun menurutku hal itu hanyalah alasan agar tempat itu bisa dijadikan tempat wisata. Namun Dg Abu dengan menolaknya, dia tidak ingin pindah dari Pulau yang telah didiaminya selama puluhan tahun. Menurut penjelasan DG Abu, penyu betina sekali bertelur bisa sampai dengan 140an biji telur, dan paling sedikit 130 biji telur. Kurun waktu sampai telur penyu menetas adalah 47 hari. Menurut berita yang dia dengarkan di radio, satu telur penyu dihargai sepuluh ribu rupiah, seharusnya Dg Abu menerima sebesar Satu juta tujuh ratus ribu setiap kali penyu bertelur, namun kenyataannya beliau hanya dibayar dua ratus sampai tiga ratus ribu. Hal yang sangat disayangkan mengingat bahwa masih ada oknum yang merampas hak beliau. Padahal jika beliau tidak ada, mungkin populasi penyu akan berkurang setiap tahunnya mengingat penyu masih diburu hingga saat ini.