Pages

Minggu, 17 Juni 2012

Lupakan !

Hari ini kau datang dengan sejuta makian. Kata demi kata yang kau keluarkan dari mulut indahmu sama sekali belum pernah kurdengar sebelumnya. Kita berkenalan bukan hanya hitungan hari, 5 tahun itu bukan waktu yang sebentar. Kujamin kau akan kelelahan jika berusaha menghitungnya menggunakan jari jari lentikmu. Tertawa, ya, hanya tertawa yang bisa kulakukan. Entah apa yang ditanamkan oleh lelaki yang kau gadang gadang lebih baik dariku hingga membuatmu 'gila' seperti ini.

Kau berharap aku berlutut di hadapanmu ? aku yakin kau sedang khilaf. Tidak mungkin kulakukan hal tolol macam itu. Mengharap belas kasihanmu ? Lebih baik mati bagiku mengharapkan hal itu darimu. Ingin kau kembali padaku ? HAHAHA ! Hei nona, jangan bermimpi di siang hari. PITNAH ! kata orang Sunda. Aku ini belum kehilangan akal sehatku, mana mungkin aku melakukan itu. Kau berharap aku mau berbohong agar kau bahagia ? Maaf, aku lupa cara berbohong di hadapan pembohong.

Dan kini, kau menebar jala di tiap tempat dengan harapan aku dapat masuk dalam perangkapmu ? Maaf saja, trik murahan macam itu tidak mempan terhadapku. Dan yang lebih penting, kau ingin aku 'menyatukan' pohon yang telah kau tebang ? Lupakan !

Minggu, 13 Mei 2012

Happy Ending

Kau acak-acakan, mari kuantar ke salon
Pakaianmu kumal sekali, mari ke toko pakaian
Ya ampun, handphone mu sudah butut, mari ke gadget shop
kendaraanmu jelek sekali, mari kita ke bengkel
Kau sakit ? mari kuantar ke rumah sakit untuk berobat
Kameramu sudah ketinggalan jaman, ayo kita beli yang baru
"Maaf sayang, Kau berubah. Bukan ini yang kuharapkan darimu. Aku tahu kau bosan denganku, mari kita akhiri saja semua ini"
Aku berubah katamu, Lihat siapa yang berkata demikian
Akhir yang indah kata mereka

Listen you said?

Terkadang masih kucoba untuk mengais serpihan serpihan itu
Tatapan sinis darimu masih menjadi latar tempatku berdiri
Dan kantung matamu serasa menjadi alasan aku berdiri disini
Pertengkaran adalah hal biasa kata mereka, Ini akan baik baik saja kata mereka
Apa mereka pernah mengalami seperti yang kita alami ?
Sudah lama pula kita saling bertukar curiga satu sama lain
Miskomunikasi kata mereka, seolah mereka tahu persis seperti apa bentuknya
Lagu kesukaanmu menjadi theme song kisah kita kali ini.
"You should have known.. all cause you won't listen"
Tak ada gagak, tak ada hujan yang mengiringi kami malam ini
Tak ada karangan bunga untuk mengenang kami
Yang tersisa hanyalah keheningan disusul isak tangismu
Akhir yang indah kata mereka, Akhir yang indah rupanya hanya ada dalam film kata mereka

Sabtu, 12 Mei 2012

Tolong aku !

"Kenakanlah apa yang bisa kau pertanggung jawabkan"


Adakah yang menerapkannya dalam kehidupan mereka ? Ataukah ini semua hanyalah kalimat tanpa makna ? 


Ketika aku berbicara dengan seseorang mengenai hal ini, dia berlalu begitu saja sebelum aku sempat untuk menyelesaikan kalimatku. Apakah yang kulakukan merupakan sebuah kesalahan ? Apakah salah jikalau aku mempertanyakan sesuatu ? Apakah ini sudah menjadi hal yang tabu lagi untuk kita perbincangkan ? Adakah seseorang yang bisa membantuku disini ?

Cobalah bila kau mampu

Mereka bilang aku sampah, aku tidak peduli
Mereka bilang aku tidak berarti, aku tidak peduli
Mereka mencela fisikku, aku tidak peduli
Mereka tidak lagi percaya akan omongan ku, aku tidak peduli
Mereka bilang aku pembohong, aku tidak peduli
Mereka ingin 'membunuhku', aku tidak peduli

Lakukanlah jika itu semua bisa kau pertanggungjawabkan

Diriku Hari ini

Aku menjadi semakin congkak saja dari hari ke hari. Tetap berusaha memaksakan kehendak ke orang lain. Sesuatu yang entah dari mana asalnya masih saja keluar dari mulut ini. Menghakimi diri sendiri dan orang lain dengan standar pribadi masih saja menjadi rutinitas. Waktu yang seharusnya kugunakan untuk belajar masih saja tergantikan oleh hal hal bodoh tak berdasar yang seharusnya sudah tak kulakukan mengingat umurku yang tak lagi bisa dikatakan 'kecil'. Penghargaan terhadap sesama rupanya masih menjadi hal sulit   Seperti inikah 'Aku' yang sebenarnya ?

Apa Kabar Temanku ?

Halo, apa kabar ? Kuharap kau baik-baik saja disana.
Sebulan belakangan ini, sering kudengar berita tentangmu. Orang-orang mulai berbicara tentangmu dimana-mana. Hal ini membuatku berpikir, "kau sudah jadi orang terkenal rupanya". Namun sayang, bukan berita baik yang mereka bicarakan tentangmu. Tapi lebih kepada bagaimana tampilanmu hari ini. Segala sesuatu yang kau kenakan rupanya tak juga luput dari pandangan mereka. Tidak hanya itu, rupanya mereka juga mulai membicarakan tentang apa yang kau lakukan. Kau bisa membayangkan hal itu bukan ? Mengerikan ! mereka sangat mengerikan. Mereka terlihat seperti orang yang tidak memiliki standar 'kebaikan'. Mereka mencela apa yang ada di dirimu. Satu hal yang kutahu, diriku termasuk pula dalam lingkaran setan itu. Aku terkadang masih menikmati 'perkataan' mereka tentangmu. Hal ini terlambat kusadari, namun aku tetap berusaha agar tidak menjadi seperti mereka. Mereka bahkan tidak lebih baik darimu. Kau masih bisa melakukan banyak hal dibandingkan mereka yang hidupnya berkisar di kotak kotak yang sama. Kau masih lebih baik temanku. Hanya umur dan pengalaman yang membedakanmu dari mereka. Mereka mungkin telah mengecap rasa dari hidup ini, namun kau merintis jalanmu sendiri bukan ? itu yang terus terpikir di kepalaku saat mengingat tentangmu. Cobalah untuk menenangkan dirimu, dan ketahuilah bahwa tidak ada yang bisa merubah dirimu selain dirimu sendiri.